Aaaaaaaaarrrrrrrrrgggggggggghhhhhhhh!!!!


Anjing!
Bangsat-bangsat itu entah ke mana
Pergikah? Matikah?

Kembali ku terhempas
Sendiri, sepi, dalam keheningan semu

Kembali dia yang kujadikan pelampiasan
Anjiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnggggggggg!!!!

Laknat sekali kau anjing,
sehingga selalu saja kau kusebut
Kusebut ketika ku marah
Ketika ku kesal

Apakah surga memang ada di bawah telapak kakimu anjing?
Seperti apa yang aku baca pagi ini
Sepertinya iya.

Peduli anjing lah
Ya, anjing tetaplah anjing
Mereka tidak mungkin jadi manusia
Tapi manusia, pastinya bisa jadi anjing

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Comments

  • Radit  On July 1, 2009 at 5:14 pm

    iya iya, kenapa setiap (anak muda) umumnya marah atau kesal, selalu refleks mengatakan anjing??

    sebegitu laknatnya kah seekor anjing? atau sama laknatnya manusia dengan anjing???

  • deytri  On July 3, 2009 at 10:12 am

    Aaaaaaaaarrrrrrrrrgggggggggghhhhhhhh!!!!

  • MOXABILLY  On July 6, 2009 at 6:13 am

    What’s up Dey?

  • kenjogame  On December 30, 2015 at 2:23 am

    mungkin aku adalah salah satu dari bagian hewan itu yang engah akan emosi mungkin akulah bagian dari penghuni neraka karna selalu meluapkan amarah.
    ketika pintu hati terketuk yang sanggup dikantakan pada tuhan “Tuhan ampuni semua dosa dosa ku dengan penuh tangis pilu melebihi emosi dengan penuh penyasalan

Leave a comment