Category Archives: Cinta

Apa Kabar?

Lama sudah tidak bersua, bahkan sekadar menyapa pun tidak.

Aku meringkuk dalam birahi di sini.

Pada kau, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dan dia.

Memuakkan memang. Bagai Caligula.

Entah, rasa ini terus membara.

Coba dibenamkan, namun bagai menekan bola ke dasar kolam, tak lama muncul kembali ke permukaan.

Ah, haruskah dinikmati?

 

Teringat akan tuntunan agama yang pernah kupelajari sewaktu kecil dulu.

Hampir setiap hari diriku berbalut dengan najis.

Segala media kubenamkan dalam otakku. Menyengaja mengotori otakku.

Gobloknya.

 

Apa kabar? Masihkah kau seperti dulu?

El

Di sudut Sindangbarang Jero aku bermalam, bersama sebentuk manusia hampir kaya pengalaman, sebut saja El.
Dalam genangan luka penuh darah, dia bercerita tentang sebuah kisah. Cinta, sebut saja demikian kisah itu. Cinta yang bukan hanya terucap dan terasa pada 14 Februari, tapi cinta dalam setiap detik hidupnya. Cinta yang bukan hanya tentang bulan dan bintang, tapi tentang matahari yang melindungi dan memberi kehidupan pada yang dicintainya. Bukan cinta yang tertuju pada kesempurnaan sang pasangan, tapi cinta akan segenap kurang-lebihnya seseorang yang dicintainya.
Dan dalam genangan luka penuh darah, dicabutnya panah beracun yang ditusukkan sang gelap mata. Namun, tusukannya terlalu dalam, hingga belum kuat ia mencabutnya.
El, sang gelap mata hanya lupa akan menanti pagi bersama.

Ada Apa dengan Cinta?

Cinta itu adalah sebentuk kepatuhan pada yang dicintainya, bahkan untuk hal yang memalukan sekalipun, namun cinta membuatnya terlihat indah. Cinta itu adalah kondisi di mana aku dapat menerimamu apa adanya, dengan segala pesona dan cacatmu, dengan segala baik dan burukmu. Dan aku sadar, aku hanyalah seorang biasa yang ingin mencintaimu dan ingin merasakan cintamu.