Tag Archives: Agnostik

Agnostikkah Diri Ini?

Keyakinan adalah gaya hidup. Dahulu kala, memeluk agama Kristen atau Islam adalah sebuah tindakan sosial yang rasional. Karena menjadi Kristen atau Islam selalu terkait dengan struktur sosial [siapa kaya, siapa berkuasa] pada suatu masyarakat/zaman tertentu. Kita tahu kedua agama tersebut pernah jaya pada suatu masa di bumi ini. Kristen dan Islam “menggoda” karena ada kuasa politik dan ekonomi di balik ajaran kasih dan keselamatan yang mereka tawarkan.

Lalu, apa atau siapa agnostik itu?

Agnostik, atheis, dan berbagai macam pandangan ketuhanan lainnya adalah “objek” yang terus diperangi oleh manusia modern pada saat ini. Tidak terkecuali para pemuka agama sendiri. Status mereka boleh kita sebut sebagai Kyai, Ustadz, Pendeta, Biksu, dan lain sebagainya, namun mereka juga manusia mengalami krisis ketuhanan yang tak terelakkan walaupun mereka merupakan abdi dari agama yang mereka anut.

Mengenai Agnostik sendiri, Wikipedia menulis, Agnostisisme adalah suatu pandangan filosofis bahwa suatu nilai kebenaran dari suatu klaim tertentu —umumnya yang berkaitan dengan theologi, metafisika, keberadaan Tuhan, dewa, dsb– adalah tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Seorang agnostik mengatakan bahwa adalah tidak mungkin untuk dapat mengetahui secara definitif pengetahuan tentang “Yang-Absolut”; atau , dapat dikatakan juga, bahwa walaupun perasaan secara subjektif dimungkinkan, namun secara objektif pada dasarnya mereka tidak memiliki informasi yang dapat diverifikasi. Dalam kedua hal ini maka agnostisisme mengandung unsur skeptisisme.

Pengertian lainnya yaitu:

Agnostik adalah paham tentang bahwa di dunia ini memang benar ada suatu kekuatan besar lainnya selain kekuatan manusia. Kekuatan yang transparan, tidak tampak secara fisik, mengatur jalannya alam semesta ini dan tidak dapat dijelaskan dengan akal budi atau logika.

Banyak paham lain tentang agnostik, ada yang berkata bahwa agnostik adalah paham yang mempercayai adanya Kekuatan Besar dan Kekuatan itu adalah seperti ahli pembuat jam yang telah membuat jam begitu sempurna dan presisi serta tidak dapat rusak sehingga Ia berhenti berkreasi saat jam itu selesai dibuat dan mulai bergerak. Paham lain berkata bahwa agnostik adalah paham yang mencari, walau ia percaya akan Kekuatan Besar itu tetapi ia masih mencari apa wujud Kekuatan Besar itu.

Dari kedua pengertian diatas rasanya juga jelas apa yang dimaksud dengan agnostik itu sendiri, dan pertanyaan lainnya adalah, apa kaitan agnostik dengan atheis? Wikipedia menulis:

Agnostisisme tidak sama dengan atheisme. Agnostisisme artinya tidak mengetahui apakah Tuhan ada atau tidak. Sementara atheisme tidak mempercayai keberadaan Tuhan.

Jadi untuk kata pengantar rasanya sudah lengkap. Agnostik atau katakanlah manusia agnostik sudah merajalela dari tahun ke tahun.

Ada yang ingin saya tanyakan kepada semua orang di Indonesia ini:

  1. Kalau pun Anda seorang muslim, katolik, budhis dan lain sebagainya apakah Anda akan memahami atau akan menjadi seorang agnostik?
  2. Apa yang akan Anda lakukan ketika bertemu dan bergaul dengan seorang yang agnostik dan atheis?
  3. Kenapa Anda mengatakan diri Anda beragama? Apakah karena Anda memang menganut agama dan mempercayai Tuhan? Lalu Tuhan itu seperti apa menurut Anda?
  4. Apakah Anda yakin dengan agama yang Anda anut?
  5. Kenapa Anda menganggap diri Anda justru lebih baik dari orang lain?
  6. Kenapa Anda lebih suka menggosip dan apakah Anda tahu perbuatan tersebut dilarang dalam agama yang Anda anut?

Jawab dan renungkanlah sendiri pertanyaan-pertanyaan saya di atas? Apakah benar Anda seseorang yang beragama, atau ternyata Anda adalah Agnostik?