Tag Archives: Tuhan

Gusti Allah Tidak “nDeso”

Oleh: Emha Ainun Nadjib

Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. “Cak Nun,” kata sang penanya, “misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu:

pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?” Continue reading

MATI bukan MATI

MATI bukan MATI, melainkan PINDAH ALAM, dari ALAM FANA kepada ALAM KELANGGENGAN.
Manusia mempunyai dua ruh. Pertama RUH yang dikeluarkan dari sulbi Nabi Adam AS di alam ruh dan kedua RUH yg ditiupkan Malaikat di dalam janin yang ada dalam rahim seorang Ibu.

1. Ruh Pertama. Allah berfirman:

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آَدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,(QS. al-A’raaf/172)

Ruh yang pertama ini adalah Continue reading

Akulah yang Paling Benar

Dalam keterbatasan berpikir
masihkah kau berkata kaulah yang paling benar?

Dalam ketersesatan bertindak
masihkah kau merasa kaulah yang paling benar?

Dalam keterputusasaan dirimu
masihkah kau berpikir bahwa kaulah yang paling benar?

Dan adakah kata dan tindakan manusia yang paling benar?
Bukankah itu kesepakatan antara dirimu dengan orang di sekitarmu?
Bukankah kebenaran itu hanya milikNya?