23 Oktober

Gegap gempita itu mungkin tidak lagi ada
Hanya renungan, refleksi, dan kontemplasi
Layaknya rakyat Siam melepas kepergian Chulalongkorn

Gegap gempita itu mungkin pula ada
Diiringi pengharapan, ucapan, dan doa
Seperti sambutan mereka kepada Fatmir Sejdiu

25 tahun,
Masih saja aku terjerat rayuan masturbasi pemikiran dan gagasan
Masih saja terkungkung bui kebencian akan pengkhianatan
Masih saja berharap akan tulusnya sebuah percintaan
Masih saja liar menggali pemakaman bagi tuhan

25 tahun,
Sebuah pijakan menjadi bintang dengan sinarnya yang lebih benderang
Sebuah refleksi hidup menuju pencapaian cita-citaku
Sebuah awal bagi hidupku yang lebih dewasa

Menjadi pelajaran dan pengetahuan untuk hidupku ke depan
Menjadi bekalku untuk seorang ayah yang baik dan mencerdaskan
Menjadi peganganku untuk seorang suami yang sayang dan membanggakan
Menjadi pembimbingku untuk seorang menantu yang hormat dan menyenangkan

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Comments

  • Kinanti  On October 24, 2009 at 11:14 am

    amin untuk semua pengharapanmu

Leave a comment